Jumat, 01 April 2011

LEGENDA TEMBAKAU TERAKHIR DAN RINDU KERUDUNG JINGGA

 Ini kerinduan..kurasa tak salah
Di luar jendela daun-daun meranggas
Di antara gerimis yang terlantar

Kita pernah mencinta lalu mengerti
Akan ada saatnya seseorang yang digambarkan harapan
Datang tanpa kata-kata
Meski dalam hujan tengah malam
Atau di bawah lampu-lampu yang temaram

Inilah kerinduan..
Daun-daun telah menjulur ke dalam jendela
Dan matahari memantulkan derai hujan

Kita pernah merajuk pada kata-kata
Di bawah purnama menjemput pagi
Bintang akan cemburu melihat persembunyian di balik embun
Menyandarkan hari usang dan dunia yang terkoyak
Sebab kematian juga adalah cinta

Daun-daun telah begitu menjalar
Sementara gadis-gadis Malaka belum beranjak pulang
Menenteng rindu yang jauh dan kian memberat

Ini tak lagi soal kata-kata
Kenangan telah merambat pula ke daun jendela
Apa yang engkau lakukan ?
Sekiranya seorang bermata sendu
Meneteskan bahagia dalam pandangannya
Berucap rindu kepadamu

Apalagi yang engkau cari ?
Bila sebentuk tubuh yang gemulai
Berlesung pipi mengulurkan senyum
Merentang jiwa dengan jantung berdegup keras
Menginginkan bersamamu selamanya

Sebelum kerinduan ini kuteguk
Perasaan tak lagi menguasaiku
Kuanggap saja engkau ada di dekatku
Ada getir tapi engkau menuangkan secangkir kopi

Sungguh elok rupamu kerudung jingga !
Engkaukah yang diutus menjemputku ke surga ?
Sehabis shubuh setelah kutuntaskan tembakau terakhirku

ARYO PAKU ALAM RUMPA

KOMUNITAS HALTE KAYU INDONESIA
“Persinggahan Jiwa Bertabur Cinta”
..05 APRIL 2007 05:05 Tamalanrea..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar